Pertama , kita bahas dari pengertian dari elektron valensi :
‘Elektron valensi didefinisikan sebagai elektron yang terletak di bagian kulit paling luar atau di kulit yang memiliki tingkat energi yang paling tinggi, untuk mudahnya adalah elektron yang terletak di kulit dengan bilangan kuantum utama ‘n’ paling besar”
Sehingga, kita dapat menentukan elektron valensi dari golongan utama pada periode kedua dengan konfigurasi elektron seperti di bawah ini :
3Li 1s2 2s1
4Be 1s2 2s2
5B 1s2 2s2 2p1
6C 1s2 2s2 2p2
7N 1s2 2s2 2p3
8O1s2 2s2 2p4
9F 1s2 2s2 2p5
10Ne 1s2 2s2 2p6
Bisa juga menggunakan rumus 2 | 8 | 18 | 32 jumlah elektron yang akan diajarkan pada tahap SMA kelas X :
3Li 2 1
4Be 2 2
5B 2 3
6C 2 4
7N 2 5
8O 2 6
9F 2 7
10Ne 2 8
dengan mengacu pada definisi bahwa eletron valensi dari contoh diatas , ialah semua elektron yang berada di kulit terluar ( kulit terluar untuk contoh diatas adalah kulit ke - 2 ).jadi pada tiap contoh :
elektron valensi dari contoh di atas adalah Li ( 1 ) ,Be ( 2 ) , B ( 3 ), C (4), N (5), O (6), F (7) ,Ne (8).
Ternyata mudah,Anda tinggal mengulang untuk unsur yang lain atau Anda bisa mencoba untuk logam transisi. Dalam konfigurasi logam transisi,Anda harus lebih hati - hati .
Contoh :
periode 4
21Sc 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
22Ti 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
23V 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
24Cr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
26Fe 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
periode 5
46Pd 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10
47Ag 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s1 4d10
Pada konfigurasi diatas,Anda melihat bahwa ternyata dalam penulisannya elektron terakhir bukan berada di kulit terluar , melainkan pada Orbital d . Kembali ke definisi elektron valensi ' elektron yang berada pada kulit terluar ' berarti untuk unsur diatas adalah yang berada pada periode itu . contoh : Fe ( 2 ), Cr ( 1 ) .
Jika kita menggambar struktur Lewis atau diagram molekular untuk logam transisi maka semua elektron valensi logam transisi yang terdapat dalam orbital d kita ikut sertakan, jadi untuk kasus Sc elektron valensinya adalah 3 , Ag 11, dan Pd adalah 18.
Mengapa hal ini terjadi?
Berbeda dengan unsur yang terdapat dalam golongan utama yang memenuhi aturan oktet, namun sayangnya aturan oktet ini tidak berlaku bagi golongan transisi jadi.
Penggunaan “Kaidah 18″ lebih mudah diterapkan dalam unsur golongan transisi. Sehingga golongan transisi akan cenderung membentuk ikatan dengan jumlah elektron 18, hal yang sama terjadi pada unsur golongan utama yang cenderung meniru gas mulia dengan konfigurasi elektron terluar adalah 8.
Jadi jumlah 18 ini adalah akibat penambahan 10 elektron dari orbital d. Jadi untuk Fe maka elektron valensinya adalah 8, Cr elektron valensinya 6, Ni elektron valensinya 10, Ag elektron valensinya 11.
Dengan cara yang sama kamu juga dapat menghitung elektron valensi logam transisi yang lain.
Wah Blog kita setema gan!!!
BalasHapusSemangat ya kita majukan pendidikan Indonesia!!!!!
Makasih, dari www.officialmp3.com
BalasHapus